Sebelummenulis naskah seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media. Question from @Marsya2151 - Sekolah Menengah Atas - Ti Marsya2151 @Marsya2151. June 2019 1 0 Report. Sebelum menulis naskah seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media . ainunsafitri181 Sebelum menulis naskah seseorang harus memperhatikan Dilansirdari Ensiklopedia, sebelum membacakan naskah pidato atau berpidato, hal yang terlebih dahulu kita lakukan adalah memahami pokok-pokok isi pidato. Baca Juga Untuk Meningkatkan Kepedulian Warganya Tentang Kesehatan, Fullan, Lurah Desa Makmur Membuat Slogan. Sepertibiasa, di akhir tayangan akan ada beberapa soal yang harus dijawab. Salah satunya adalah soal berikut: " Mengapa menulis sebuah paragraf harus menentukan gagasan pokok terlebih dahulu? ". Yuk, kita cari tahu jawabannya! Baca Juga: Rangkuman Matematika: Satuan Tidak Baku, Satuan Panjang dan Luas, Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3. Fast Money. > Pentingnya Proses Edit Naskah Sebelum suatu naskah diterbitkan, penting untuk melalui proses edit naskah terlebih dahulu. Karena selalu ada kemungkinan naskah tersebut terjadi kesalahan-kesalahan. Baik kesalahan yang tidak disengaja, karena kesalahan penulisan. Atau juga kesalahan yang disebabkan karena ketidakta­hu­an penulis tentang tata cara penulisan yang benar. "Buku yang menarik mampu membuat pembacanya merasa nyaman untuk terus membaca hingga selesai" Bukan hanya editor yang harus menguasai pengetahuan dan kemampuan edit naskah. Penulis pun perlu tahu dan bisa mengedit naskah. Karena naskah penulis, saat dikirimkan pada penerbit, editor di penerbit tersebut tentu akan melakukan penilaian awal tentang naskah tersebut. Jika di penilaian awal saja, editor tidak terkesan dengan naskah penulis, tentu kecil kemungkinan naskah tersebut diterima untuk diterbitkan di penerbit tersebut. > Yang harus dikuasai editor Hobi membaca dan mahir menulis Memahami Ejaan Bahasa Indonesia dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Memiliki Ketelitian Itu beberapa hal yang paling penting dikuasai editor. Seorang editor tentu harus hobi membaca dan mahir menulis serta memiliki ketelitian tinggi untuk melihat kesalahan-kesalahan yang ada pada naskah. Yang paling penting, seorang editor harus menguasai dan memahami ejaan bahasa Indonesia dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut meliputi cara penggunaan huruf besar, huruf miring, dan huruf tebal. Lalu juga penulisan kata gabungan, kata turunan, kata ulang, kata depan, dan lain sebagainya. Dan yang paling penting juga tentu penggunaan seluruh tanda baca. Serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana penulisan kalimat dialog, penyajian paragraf, kalimat efektif, dan masih banyak lagi. Lalu, setelah menguasai ejaan bahasa Indonesia dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar kita juga harus tahu kapan dan kata apa saja yang penulisannya harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kapan menggunakan bahasa sehari-hari. Contohnya kata tidak dan enggak. dan lain sebagainya. > Teknik Mengedit Naskah dengan Cepat dan Tepat Setelah kita menguasai ilmu yang berkaitan tentang edit naskah yang harus dikuasai editor seperti yang dibahas di atas, lalu kita harus kuasai teknik mengedit naskah. Untuk mengedit naskah dengan cepat dan tepat kita harus menguasai teknik-tekniknya. Berikut beberapa teknik yang harus dikuasai 1. Melacak perubahan yang dilakukan saat edit naskah dengan otomatis Pada saat mengedit naskah, kita harus tahu mana bagian yang telah kita ubah dan mana yang belum. Jika proses editing dikerjakan lebih dari satu orang, kita juga harus tahu siapa yang mengubah bagian-bagian tertentu. Perhatikan gambar di bawah ini Gambar di atas adalah naskah yang sedang diedit. Perhatikan di bagian kanan gambar tersebut. Setiap kali kita mengedit naskah, di sebelah kanan akan muncul seperti di gambar. Sehingga kita bisa tahu perubahan apa yang telah kita lakukan, apakah kita menghapus, mengubah, atau menambahkan bagian-bagian tertentu di naskah tersebut. Kita juga nantinya bisa melihat review jumlah perubahan dan apa saja perubahan yang telah dilakukan Langkah ini sangat penting untuk mengontrol proses edit naskah yang kita lakukan. Untuk memunculkan hal di atas, ada langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum naskah diedit. Hal ini dibahas di Panduan Rahasia Edit Naskah. 2. Memberikan komentar pada naskah Saat mengedit naskah, mungkin juga ada bagian yang tidak kita mengerti dari maksud si penulis. Atau mungkin juga ada yang ingin kita komunikasikan pada penulis untuk menginforma­si­kan atau mengubah bagian-bagian tertentu. Jika begitu, kita bisa langsung memberikan komentar pada bagian yang ingin kita tanyakan atau informasikan, seperti contoh di bawah ini 3. Teknik membaca cepat dan melihat kesalahan dengan cepat Pada proses mengedit naskah, tentu kita harus membaca naskah tersebut dan memeriksa dari kemungkinan terdapat kesalahan dan kekurangan. Kita bisa lakukan teknik membaca cepat jika kita ingin pekerjaan yang kita kerjakan lebih cepat. Akan tetapi, tentu ketelitian menjadi hal utama. Untuk membaca cepat dan melihat kesalahan dengan cepat, tekniknya pun dibahas di Panduan Rahasia Edit Naskah. 4. Cara mengedit ratusan kesalahan dalam hitungan detik Pada saat kita membaca dan memeriksa naskah, mungkin kita temukan kesalahan-kesalahan yang polanya sama. Jika kita menemu­kan hal itu, sebenarnya kita bisa perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dengan satu kali saja. Misalkan, di sebuah buku ada kesalahan penulisan kata yang seharusnya “motivasi”, tapi ternyata di naskah itu tertulis “motifasi”. Yang seharusnya menggunakan huruf v tapi ternyata menggunakan huruf f. Begitu juga misalnya ada kata yang seharusnya huruf depannya memakai huruf besar, atau ada tanda baca yang ditulis dengan spasi yang seharusnya tanpa spasi setelah akhir kalimat. Semua bisa diubah sekaligus dalam hitungan detik. 5. Cara praktis membandingkan file Awal dan file yang telah direvisi Jika kita ingin membandingkan file naskah yang telah kita edit, atau telah diedit oleh orang lain, dan kita ingin melihat apa saja perbedaannya dan perubahannya, ada cara praktis untuk membanding­kan­nya. Silakan lihat gambar di bawah Di bagian paling kiri menunjukkan keterangan perubahan-perubahan file yang terjadi. Di bagian tengah menunjukkan compare document, atau file yang di-compare. Huruf berwarna biru dan bergaris bawah menunjukkan bagian yang ditambahkan pada file revisi. Sementara huruf berwarna biru yang dicoret menunjukkan bagian yang dihapus pada file revisi. Di sebelah kanan atas menunjukkan dokumen asli Di sebelah kanan bawah menunjukkan dokumen yang telah direvisi. 6. Cara menggabungkan dua file yang direvisi oleh editor berbeda dalam hitungan detik Dalam mengedit naskah, dimungkinkan untuk membagi tugas dengan beberapa editor. Dan jika tugas masing-masing sudah selesai, naskah tersebut bisa digabungkan menjadi satu dengan otomatis. Seperti yang terlihat di bawah ini, Di gambar bisa kita lihat, ada perubahan yang ditandai dengan warna merah, ada juga yang ditandai dengan warna biru. Itu adalah perubahan yang dilakukan oleh dua editor yang berbeda dari dua file yang telah digabungkan. Itulah beberapa contoh teknik-teknik edit naskah agar naskah bisa diedit lebih cepat dan lebih tepat. Masih ada lagi teknik-teknik lainnya seperti Cara self editing yang membuat naskah jauh lebih bagus Merapikan naskah dengan pemenggalan kata secara otomatis dan manual Membuat catatan kaki pada naskah Menandai bagian naskah yang penulisannya masih lemah dan membuatnya lebih enak dibaca Dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu yang harus dikuasai dalam mengedit naskah dan juga teknik-teknik rahasia edit naskah dibahas secara detail di Panduan Rahasia Edit Naskah yang berisi lebih dari 250 halaman. Selain itu ada juga bonus cara penggunaan sofware kamus besar bahasa Indonesia untuk mengedit naskah. Jika Anda ingin menguasainya, segera dapatkan di Saat ini ada diskon 50 ribu. Manfaat yang Anda dapatkan jika mempelajari panduan ini adalah Anda bisa memiliki kemampuan sebagai editor naskah dan berkesempatan menjadi editor naskah. Tanpa perlu mengikuti pelatihan dengan biaya jutaan rupiah. Jika Anda ingin menerbitkan buku secara indie, bisa mengedit naskah Anda sendiri sehingga tidak perlu keluar biaya mahal untuk membayar jasa edit naskah. Anda bisa mengedit naskah dengan lebih cepat dan tepat. Sehingga bisa menghemat waktu. Anda bisa membuka jasa edit naskah dan menghasilkan pendapatan. Dan masih banyak lagi. Pilihan ada di tangan Anda. Jika masih ingin menjadi penulis atau editor, sangat perlu untuk menguasai panduan ini. Karena persaingan untuk menjadi penulis dan editor sangat ketat. Jangan mau kalah dari yang lain. "Keberhasilan akan datang pada siapa saja yang mau belajar, dan berani untuk segera mengambil keputusan" Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS! Sebelum menulis naskah seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media JAKARTA - Dalam sebuah film, penulisan naskah cerita menjadi salah satu unsur yang sangat penting. Apalagi, naskah menjadi panduan dalam membangun alur cerita dan membentuk karakter mengasah kemampuan para sineas dalam menulis naskah berkualitas, Netflix, layanan hiburan streaming terkemuka di dunia, menyelenggarakan lokakarya virtual penulisan naskah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Jumat, 20 November 2020. Menampilkan Christopher Mack, Director, Creative Talent Investment & Development Netflix, sebagai pembicara, workshop ini dihadiri oleh lebih dari 400 lokal kreator dan berbagi praktik-praktik terbaik dalam storytelling agar penulis skenario dapat membuat dan mendokumentasikan ide film mereka dengan lebih efektif. Chris mengatakan seiring dengan pertumbuhan Netflix, pihaknya membutuhkan lebih banyak konten untuk jutaan penonton di seluruh dunia sehingga mereka membutuhkan lebih banyak penulis naskah. “Tugas saya adalah memastikan dapat memenuhi kebutuhan tersebut untuk mendukung strategi pertumbuhan konten kami, termasuk berinvestasi dalam program lokal yang mengajarkan keterampilan yang diperlukan untuk pembuatan dan produksi konten,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Senin 23/11/2020.Christopher kemudian menekankan pentingnya membuat panduan cerita sepanjang 15 sampai 30 halaman sebelum mulai menulis naskah, yang mencakup enam bagian pertanyaan untuk membangun cerita, ikhtisar, latar belakang cerita, suasana, deskripsi karakter, dan garis besar cerita. “Hindari keinginan untuk langsung menulis naskah, lalu mulai memikirkan jalan ceritanya belakangan karena hanya akan membuat kita frustasi. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang cerita Anda terlebih dahulu dan masukkan dalam panduan sebelum menulis naskah sehingga Anda dapat menikmati pengalaman menulis yang lebih baik,” kemudian berbagi bagaimana Aristoteles, yang dianggap sebagai pencetus tiga struktur cerita, percaya bahwa plot, karakter, dan pemikiran adalah tiga pilar terpenting dalam penceritaan. Menurutnya, banyak orang yang percaya bahwa plot lebih penting daripada karakter. Namun di Netflix, karakter lebih penting karena penonton akan membangun hubungan dengan karakter, tidak harus dengan ceritanya. “Pemikiran adalah tema, yaitu ide pokok yang ingin Anda sampaikan kepada penonton. Jika cerita adalah perjalanan Anda untuk mencapai akhir, temanya adalah peta Anda,” itu, Sutradara dan penulis skenario Gina S Noer mengatakan dirinya sangat senang sekali dan melihat bahwa workshop ini sangat bermanfaat bagi penulis naskah pemula maupun yang sudah berpengalaman. Untuk penulis yang sudah berpengalaman, workshop ini mengingatkan kembali akan pentingnya karakter yang menarik dari sebuah cerita, terlepas formatnya, film atau serial, maupun mediumnya, layar lebar atau streaming. “Saya jatuh cinta pada karakter utama serial “The Queen’s Gambit” di Netflix, yaitu seorang anak yatim piatu yang berusaha keluar dan survive dari hidupnya yang berantakan lewat catur. Bukan hanya mengalahkan orang lain, tetapi dia berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Sampai sekarang, serial ini masih saya tonton ulang dan saya pelajari bagaimana cara kreator membuat cerita yang begitu bagus,” merupakan pemenang Piala Citra Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia 2012 untuk film “Habibie & Ainun”, serta pemenang Piala Citra Penulis Skenario Adaptasi Terbaik untuk film “Keluarga Cemara” dan Penulis Skenario Asli Terbaik untuk film “Dua Garis Biru” Festival Film Indonesia dan penulis naskah Lucky Kuswandi juga menyampaikan hal senada. Workshop ini sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan dan mengingatkan dirinya untuk tidak hanya berfokus pada plot, tapi pentingnya mengetahui tema sebuah cerita dan bagaimana tema tersebut dieksplorasi melalui karakter. “Unsur dasar storytelling dieksplorasi dengan sangat baik dalam workshop ini, mulai dari karakter dan keinginannya, kebutuhan, dan apa yang mereka pertaruhkan. Sesuatu yang perlu diingat terus oleh kreator lokal. Pada intinya, ini semua adalah tentang karakter,” sendiri mengaku belajar banyak hanya dengan menonton film dan serial di Netflix. Sebab, banyak Netflix Original memiliki cerita yang sangat menarik. Universal, tetapi secara khusus menggambarkan cerita yang bertumpu pada karakter kompleks dan berlapis-lapis yang membuat pilihan sulit. “Saya suka ambiguitas dari karakter di film dan serial Netflix, serta betapa menariknya plot yang kemudian terungkap. Menurut saya, Netflix memiliki keberanian untuk menemukan suara-suara baru dan tetapi menarik bagi penonton,” ujar merupakan pemenang Silver Screen Award untuk Film Pendek Asia Tenggara Terbaik dan Sutradara Terbaik Film Pendek Asia Tenggara untuk film “The Fox Exploits the Tiger's Might” di Festival Film Internasional Singapura 2015, dan pemenang Student Award untuk film “The Fox Exploits the Tiger's Might” di Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

sebelum menulis naskah seseorang terlebih dahulu harus memahami